Paragrafnews.com: Militer Rusia makin gencar menyerang Ukraina dengan target mengambil kendali penuh atas kota industri di timur Sievierodonetsk pada, Rabu (1/6). Di sisi lain Amerika Serikat dilaporkan akan memasok roket-roket canggih ke Ukraina untuk menekan Moskow agar kembali ke meja perundingan.
Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan memberi Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih sehingga dapat “lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang”.
“Kami telah bergerak cepat untuk mengirim ke Ukraina persenjataan dan amunisi dalam jumlah besar, sehingga dapat bertarung di medan perang dan berada dalam posisi terkuat di meja perundingan,” tulis Biden dalam sebuah opini di New York Times.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan persenjataan yang disediakan akan mencakup Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS), yang menurut kepala angkatan bersenjata Ukraina sebulan lalu adalah “penting” untuk melawan serangan rudal Rusia.
Mengatasi kekhawatiran bahwa senjata semacam itu dapat menarik Amerika Serikat ke dalam konflik langsung dengan Rusia, pejabat senior pemerintah mengatakan Ukraina memberikan jaminan bahwa rudal tidak akan digunakan untuk menyerang ke Rusia.
“Sistem ini akan digunakan oleh Ukraina untuk mengusir pasukan Rusia di wilayah Ukraina, tetapi mereka tidak akan digunakan pada target di wilayah Rusia,” kata pejabat AS kepada wartawan.
Tak lama setelah keputusan AS diumumkan, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukan nuklir Rusia mengadakan latihan di provinsi Ivanovo, timur laut Moskow, kata kantor berita Interfax.
Sekitar 1.000 prajurit melakukan manuver intens menggunakan lebih dari 100 kendaraan termasuk peluncur rudal balistik antarbenua Yars, kata kementerian itu.
Tidak disebutkan keputusan AS untuk memasok senjata baru dalam laporan Interfax.
Janji AS memasok senjata terbaru ke Ukraina mencapai miliaran dolar termasuk rudal anti-pesawat dan drone, ketika Rusia menekan serangannya untuk merebut wilayah Donbas timur, setelah menghentikan serangan ke Kyiv dari utara.
Pasukan Rusia kini telah menguasai sebagian besar kota industri timur Sievierodonetsk di Luhansk, salah satu dari dua provinsi di Donbas, kata Gubernur regional Serhiy Gaidai.
Hampir semua infrastruktur penting di Sievierodonetsk telah hancur dan 60% properti perumahan rusak tidak dapat diperbaiki. Serangan militer Rusia telah membuat pengiriman bantuan atau evakuasi orang menjadi terhambat bahkan tak mungkin dapat dilakukan. (red/**)
Sumber: Reuters
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS