Hampir roboh, pembangunan turap sungai di RT 40 Bontang Permai, Kelurahan Api-Api, yang di bangun pada 2014 lalu dinilai pengerjaannya tidak maksimal.
Komisi III DPRD Bontang, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk segera mengantisipasi turap pembatas sungai sepanjang 160 meter yang kini sudah hampir roboh.
Pasalnya, di kawasan tersebut sering menjadi langganan banjir. Apalagi saat musim penghujan datang, bahkan banjir hingga naik kepemukiman warga.
Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menjelaskan, bahwa kondisi turap bergeser hingga 2 meter dan nyaris roboh dari 1 tahun setelah pembangunan.
“Dikerjakan 4 bulan, namun tidak lama setelah dikerjakan tanahnya dinilai lembek. Saat pembangunan dikerjakan pun pancangnya tidak sampai bawah, jadi tidak kuat. Kalau kondisi ini dibiarkan bisa saja turap tersebut akan pecah dan runtuh,” ungkapnya saat kunjungan lapangan, Selasa (23/3/2021).
Lebih lanjut, ia berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah tegas, dan segera mengatasi persoalan tersebut dengan menganggarkan di 2021 nantinya.
Sebab diketahui anggaran 2020 sudah di refocusing untuk anggaran Covid-19. “Setelah adanya anggaran tahun 2022 nantinya pemerintah harus segera merealisasikan masalah ini, untuk kepentingan masyarakat setempat yang mengeluhkan runtuhnya dinding turap ini, kasian masyarakat kalau dibiarkan terlalu lama,” pungkasnya. (kaje/reza).