Beranda Daerah Bontang Siap Lengkapi Fasilitas Kota Layak Anak

Bontang Siap Lengkapi Fasilitas Kota Layak Anak

0
Pemerintah Kota Bontang menggelar Sosialisasi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) di Auditorium Taman 3 Dimensi, Kamis (27/2/2020)

Bontang – Paragrafnews.com: Demi menuju Kota Layak Anak, Pemerintah Kota Bontang menggelar Sosialisasi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) di Auditorium Taman 3 Dimensi, Kamis (27/2/2020). Sosialisasi tersebut digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang.

Laporan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang Bahtiar mengatakan tujuan dari Sosialisasi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) sangat penting dimiliki kabupaten kota yang ingin mewujudkan prinsip Kota Layak Anak. Keberadaan RBRA sangat penting ada di kota.

“Tak hanya ada, tapi ada spesifikasi dan standarisasinya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku baik di dalam dan di luar gedung, baik di dalam perumahan dan di luar perumahan,” ujarnya.

Selain itu, RBRA juga diharapkan masuk sebagai rujukan kegiatan perencanaan kontruksi, maupun dalam penyusunan pembangunan seperti RTRW, RDTR dan lainnya. Tahun 2020 ini, kata Bahtiar minimal harus ada satu RBRA.

Setelah Sosialisasi, akan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan untuk mendapatkan penilaian langsung secara mandiri. Sosialisasi diikuti 40 peserta terdiri dari unsur OPD terkait RBRA, serta dunia usaha. Narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

Sambutan Asisten Deputi PHA Atas Pengasuhan, Keluarga, dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Rohika Kurniadi Sari mengatakan anak yang jumlahnya 30 persen akan menjadi anak-anak yang diantarkan pada 2045 mendatang. “Kami dapat 5 arahan Presiden Jokowi,” ujarnya.

Diantaranya pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan, peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan, menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan anak, menurunkan pekerjaan anak, dan penurunan pernikahan usia anak.
Dengan 24 indikator, Rohika yakin Wali Kota Bontang dan jajarannya bisa mempercepat untuk naik tingkat.

Bagaimana syarat pertama ialah anak-anak harus mendapat akta kelahiran, pusat informasi data anak, forum anak sampai tingkat kelurahan, pemenuhan hak anak, dan tak ada praktek perkawinan di usia anak. “Semua kelurahan dan kecamatan harus ada fakta integritas,” terangnya.

Selain itu, perlu juga ada monitoring bersama anak yang terpisah baik di ponpes, day care, paud, tk, dsb. Lalu infrastruktur ramah anak juga harus dilengkapi dan Bontang akan dapat RBRA yang tersertifikasi. Karena anak tak harus tumbuh fisiknya saja, tapi jiwanya, emosinya, dan rohaninya.

“Kami yakin Ibu Wali Kota akan menginstruksikan semua fasilitas umum ada ruang laktasinya dan tak ada iklan rokok,” ungkapnya.

Untuk pendidikan, ia yakin komitmen 12 tahun sudah terlaksana. Bontang juga harus banyak sanggar. Dan ketika sudah terjadi kekerasan ada layanan respon cepat. “Bagaimana membangun mekanisme pengurangan kekerasan seksual pada anak,” imbuhnya.

Pencegahan dilakukan dari 5 hal, salah satunya mulailah dengan RT ramah anak. “RPJMD juga harus dimasukkan program layak anak,” ucapnya.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menuturkan ada 15 kelurahan, dan 3 kecamatan, serta 499 RT yang harus ramah anak dan itu menjadi PR untuk Bontang. “Alhamdulillah saya punya pegawai yang on call setiap saat. Semoga jadi amal ibadah,” ujarnya.

“Kami baru menuju Kota Layak Anak, oleh karenanya saya ucapkan terima kasih kepada narasumber yang memberikan arahan,” ujarnya.
Neni berharap  benar terjadi Bontang sebagai KLA. Nanti, narasumber akan meninjau langsung Taman Adipura. “Alhamdulillah kami sudah siapkan taman, makanya saya minta jangan ada satu pohon yang bisa membuat anak terluka, itu bentuk kecintaan kita terhadap anak,” ujarnya.

Di Bontang juga Neni membentuk forum anak kelurahan. Mereka dilibatkan pada Musrenbang mulai tingkat kelurahan hingga tingkat kota. Mengingat Bontang tak kaya dengan SDM jadi harus menyiapkan generasi emas 2045. “Insya Allah anak-anak Bontang berkualitas,” imbuhnya.

Untuk pendidikan dan kesehatan, Bontang selalu tertinggi. Kendala Bontang masih kurang universitas, semoga PR ini bisa segera dilengkapi. “Kami juga sudah siapkan masjid ramah anak, nanti gereja yang akan difasilitasi untuk ramah anak,”terangnya.

Neni juga berkomitmen jika di Bontang tak ada iklan rokok. “Mohon arahannya, semoga Bontang bisa menjadi KLA yang benar-benar Layak Anak, termasuk zona bebas kerja anak,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut OPD terkait RBRA.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini