Buntut kasus sengketa tanah Bripka Madih membuatnya dituntut oleh sejumlah warga, berikut lengkapnya!
Belum lama ini viral berita mengenai kasus sengketa Bripka Madih. Fakta yang terjadi di balik kasus tersebut antara purnawirawan polisi dengan inisial TG dan Madih akhirnya dibongkar oleh puluhan warga setempat.
Semua klaim yang dinyatakan oleh Bripka Madih hanyalah sekedar ucapan kosong. Buntut dari kasus tersebut membuat Bripka Madih dilaporkan oleh beberapa warga.
Bukan Tanah Sengketa
Sebelumnya memang Bripka Madih tentang menuntut keadilan dari pihak polisi untuk tanah milik keluarganya agar bisa kembali ke tangannya. Namun belakangan diketahui bahwasanya sengketa tanah Bripka Madih tersebut telah jadi pemukiman warga yang legal.
Jadi tanah yang dianggap masih sengketa oleh Bripka Madih tersebut sebenarnya sudah dihuni oleh warga secara resmi. Nuraisyiah alias Upik, selaku ketua RW 3 menjelaskan bahwasanya Bripka Madih memang dikenal sebagai orang yang seringkali membuat kegaduhan di lingkungan tempat tinggal.
Bripka Madih seringkali membuat banyak masyarakat sekitar yang merasa resah dengan sikapnya itu. Menurut Upik, Bripka Madih datang bersama dengan 10 orang lain yang bukan warga sekitar. Ia mematok tanah dan memasang spanduk di area sengketa tanah Bripka Madih.
Tidak bisa dipungkiri bahwasanya di sini banyak warga yang merasa resah oleh tindakan yang dilakukan Bripka Madih tersebut. Namun mengingat Bripka Madih merupakan seorang polisi, maka banyak warga yang memilih untuk diam.
Bripka Madih Dikenal Sebagai Polisi Arogan
Tidak hanya itu saja, beberapa tindakan dari Bripka Madih memang bahkan kerap membuat banyak guru yang mengajar jadi merasa resah karena sering diteror. Selain itu Bripka Madih juga memasang setrum di tiang listrik dan beberapa hal lain yang merugikan masyarakat sekitar.
Menurut ketua RW tersebut, sikap yang dilakukan oleh Bripka Madih ini dimulai sejak ia pulang dari tugas tahun 2011 silam di Pulau Kalimantan. Banyak warga yang memaklumi tindakan dari Bripka Madih dan menganggap bahwa ia memang sedikit ‘Error’.
Namun tindakannya kali ini dirasa sudah melebihi batas. Oleh karena itu, akhirnya beberapa warga sepakat untuk melaporkan Bripka Madih ke pihak polisi terkait sengketa tanah Bripka Madih
Dilakukan Pertemuan
Kombes Hengki Haryadi memandu pertemuan sengketa tanah Bripka Madih yang melibatkan pihak terkait dalam rangka meluruskan pernyataan Madih di media pers. Dihadiri oleh Bu Camat, Sekda Bekasi, Lurah Jatiwarna, RT, RW, aparat Kelurahan dan para tetangga.
Para tetangga yang hadir merupakan mereka yang merasa dirugikan oleh tindakan Bripka Madih. Turut hadir pula di dalam pertemuan tersebut Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya serta para pejabat Ditreskrimum.
Di dalam pertemuan, Tuin yang merupakan ketua RT 4 membenarkan penjelasan yang diberikan oleh Upik. Lebih jauh Tuin juga mengaku terkejut ketika warga berdatangan untuk melaporkan sengketa tanah Bripka Madih bersama sekelompok orang yang mematok sepihak tanah milik warga.
Menurut Tuin, sejatinya lahan yang saat ini sedang dipermasalahkan oleh Bripka Madih sudah sah dimiliki oleh para warga. Empat lahan mempunyai sertifikat yang sudah resmi sedangkan 10 sisanya berstatus Akta Jual Beli. Warga meragukan keaslian dari berkas milik Bripka Madih.
Memasang Plang Secara Sepihak
Bripka Madih juga kurang bersikap kooperatif dan seolah ingin memperkeruh masalah dengan enggan dipertemukan bersama dengan pihak yang dianggap bersengketa. Malahan ia datang bersama dengan 10 orang untuk bertindak secara sepihak.
Warga sekitar, menurut Tuin sudah mempersiapkan data terkait hak sengketa tanah Bripka Madih tersebut untuk bisa melawan jika memang sekiranya dibutuhkan.
Baca juga:
Kasus Pemerasan Polisi ke Polisi Viral di Sosial Media, Cek Fakta di Sini!