Habiskan anggaran Rp1,6 miliar proyek turap sungai sepanjang 160 meter yang berada di RT 40 Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-api, nyaris ambruk.
Sekira 45 meter sebagian turap mengalami pergeseran mencapai 5 meter ke arah bibir sungai dari pondasi awal dan nyaris ambruk.
Melihat kondisi tersebut, Anggota Komisi III DPRD Bontang, Abdul Samad saat melakukan sidak ke lapangan mengatakan, proyek yang mempunyai panjang hingga 160 tersebut akan dianggarkan di 2022.
Dirinya mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera bertindak untuk memperbaikinya.
“Harus cepat dikerjakan, sebelum ambruk karena bisa bikin banjir besar, apalagi musim hujan. Kita berharap nanti kontraktornya bener-bener berkualitas supaya tidak terjadi lagi seperti ini, patahnya sudah dari 2015,” bebernya, Selasa (23/3/2021).
Politikus Hanura ini juga mengatakan, bahwa anggaran Kota Bontang di tahun 2020 sudah di refocusing yang diperuntukkan untuk covid-19, itu sebabnya belum menganggarkan proyek perbaikan turap di tahun ini.
“Akan kami coba anggarkan di tahun 2022, soalnya sudah terpangkas dengan anggaran covid-19,” tambahnya.
Dia juga berharap agar perbaikan nantinya dapat dilakukan oleh kontraktor yang profesional, sehingga kejadian sebelumnya tidak terulang kembali. (Kaje/reza).
Warga setempat menilai proyek yang dikerjakan empat bulan lamanya itu di 2014 lalu kurang maksimal.
Salah satu warga Api – api, Iriansyah mengatakan sudah terbiasa merasakan banjir. Dia berharap ada tindak lanjut dari Pemkot Bontang.
“Kami sudah biasa merasakan banjir, kami memohon tindak lanjutnya saja, karena kemarin pengerjaannya sangat kurang maksimal,” tukasnya. (kaje/reza).