Iran bakal mengubah doktrin nuklirnya jika eksistensi negara terancam oleh Israel. Kedua negara saling serang pada bulan lalu, meningkatkan ketegangan di Timur Tengah yang sudah panas akibat perang Israel-Hamas.
Kamal Kharrazi, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negaranya sejauh ini tak punya keputusan untuk membuat senjata nuklir. Namun jika terancam oleh Israel, sikap itu bisa saja berubah.
Iran Gunakan Doktrin Nuklir Bila Terancam
“Kami tidak punya keputusan untuk membuat bom nuklir, tapi jika eksistensi Iran terancam, tidak ada pilihan. Selain mengubah doktrin militer kami,” kata Kharrazi, seperti dilaporkan Student News Network Iran, Kamis (9/5/2024)
“Jika terjadi serangan terhadap fasilitas nuklir kami oleh rezim Zionis (Israel). Sistem pencegahan kami bisa berubah,” ujarnya.
Mengutip rri.co.id, Khamenei pada 2000-an mengeluarkan fatwa yang melarang pengembangan senjata nuklir. Dia mengulangi kembali sikap itu pada 2019.
“Membuat dan menimbun bom nuklir adalah salah dan menggunakannya adalah haram. Meskipun kita punya teknologi nuklir, Iran dengan tegas menghindarinya,” ucapnya.
Namun, menteri intelijen Iran mengatakan pada 2021. Bahwa tekanan dari negara Barat bisa mendorong negaranya untuk membuat senjata nuklir. (*)