Beranda News Polisi Jepang Ungkap Motif Pelaku Tembak Shinzo Abe

Polisi Jepang Ungkap Motif Pelaku Tembak Shinzo Abe

Pelaku bernama lengkap Tetsuya Yamagami juga mengakui sengaja menembak Abe untuk membunuhnya.

0
Motif Pelaku Tembak Shinzo Abe
Pelaku bernama lengkap Tetsuya Yamagami juga mengakui sengaja menembak Abe untuk membunuhnya / net

Kepolisian Jepang mengungkapkan motif pelaku menembak dan berniat membunuh mantan Perdana Menteri Shinzo Abe saat pidato kampanye di Nara, Jumat (8/7).

Menurut keterangan polisi, pelaku yang merupakan mantan pasukan bela diri Angkatan Laut Jepang menembak Shinzo Abe karena tidak puas dengannya, seperti dikutip dari media lokal NHK.

Pelaku bernama lengkap Tetsuya Yamagami juga mengakui sengaja menembak Abe untuk membunuhnya. Namun, polisi tidak menjelaskan lebih detail soal ketidakpuasan pelaku terhadap Shinzo Abe.

Polisi menangkap Tetsuya langsung di lokasi kejadian tak lama setelah penembakan terjadi.

Tetsuya diketahui merupakan warga lokal Nara. Dikutip Reuters, media lokal Fuji TV menyebutkan Tetsuya merupakan mantan anggota pasukan pertahanan diri maritim atau dikenal angkatan laut Jepang.

Tetsuya disebut keluar dari pasukan pertahanan Jepang pada 2005 silam.

Menurut NHK, pelaku tak melawan saat ditangkap petugas. Pihak berwenang sampai saat ini menyimpulkan bahwa Tetsuya melancarkan aksinya seorang diri.

Meski begitu, detail penyelidikan dan motif pelaku masih belum diketahui.

Tetsuya dikabarkan menggunakan senjata api rakitan besar untuk melancarkan aksinya itu. Padahal, hukum kepemilikan senjata di Jepang sangat ketat.

Petugas Pemadam Kebakaran Kota Nara memastikan kepada CNN bahwa Abe saat ini mengalami cardiopulmonary atau henti jantung. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit usai ditembak.

Pihak rumah sakit pun langsung memberikan bantuan alat bantu pacu jantung terhadap Shinzo Abe.

Sementara itu, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Abe dalam “kondisi yang parah.” Dia menyebut serangan itu “pengecut dan biadab” dan menambahkan bahwa kejahatan yang terjadi selama kampanye pemilihan, yang merupakan dasar demokrasi, benar-benar tidak dapat dimaafkan. Terus Baca >>>

Kishida dan menteri kabinetnya bergegas kembali ke Tokyo dari acara kampanye lainnya di seluruh negeri setelah penembakan.

red/kaje
Ikuti Berita Lainnya di Google News Disini >>

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini