Beranda Daerah Politisi Nasdem Abdul Rahman, Ambil Formulir Wali Kota di PDIP

Politisi Nasdem Abdul Rahman, Ambil Formulir Wali Kota di PDIP

0

Bontang – Paragrafnews.com: Situasi politik di Bontang mulai ada pergerakan jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Namun, partai yang sudah membuka pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bontang.

Abdul Rahman. SH (tengah) pada saat pendaftaran bakal calon walikota Bontang tahun 2020 di kantor sekertariat PDIP Bontang

Beberapa politikus di Kota Taman sudah mengambil formulir pendaftaran yang dibuka oleh PDIP Bontang. Mulai dari utusannya Rudi Mas’ud anggota dewan yang lolos di DPR RI, Adi Darma mantan wali kota Bontang, Basri Rase yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bontang, dan yang terbaru Abdurahman politikus Partai Nasdem.

Abdul Rahman (62 tahun) yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPW Provinsi Kaltim Partai Nasdem menuturkan alasannya mengambil formulir calon wali kota di DPC PDIP Bontang karena merasa ada ikatan benang merah dengan PDIP.

Selain itu, ketika masuk ke Kantor Sekretariat PDIP Bontang, ia merasa seperti masuk ke rumah sendiri.

“Kami tak bisa memungkiri Bontang sudah maju dan sangat pesat, dan kami tak menyangkalnya,” jelas Abdul Rahman, Sabtu (7/9/2019) tadi.

Politisi yang juga memiliki profesi sebagai pengacara itu merasa terpanggil sebagai orang Bontang untuk mendaftar bacalon wali kota. Walaupun, secara umum, orang asli daerah banyak tersingkirkan oleh pendatang.

“Bahasa asli Bontang banyak tidak dikenali oleh masyarakat lain, apalagi Kaltim sudah ditetapkan sebagai calon ibu kota negara. Sehingga kami ingin Bontang lebih maju, ada keseimbangan, pemerataan dan tak ada diskriminasi,” ujarnya.

Saat ini, melihat situasi di Bontang banyak perubahan akibat persaingan penduduk, dimana masyarakat daerah selalu tersingkir akibat perkembangan zaman.

Kemajuan daerah, lanjut dia, harus disertai dengan pemerataan. “Satu hal yang memotivasi yakni tak ada keinginan untuk memperkaya diri. Karena sekarang era OTT,” ungkapnya.

Tindak korupsi, menurut pandangannya hampir merata. Sehingga tren seperti itu sudah tak boleh dilanjutkan lagi. Tapi harus fokus kerja, kerja, kerja.

“Tak ada motivasi lain, tapi ingin pemerataan, dan tidak akan ada monopoli, bahkan mencoba menghapus kesenjangan perusahaan,” imbuhnya.

Dalam perhelatan politik, Abdul Rahman mengaku hanya bisa ikhtiar dan dirinya selalu menerapkan siap kalah.

Jika banyak orang siap menang, dirinya justru menyiapkan juga siap kalah. Mantan caleg DPRD Provinsi Kaltim, merasa itulah namanya perjuangan.

“Jangan menang dengan menghalahkan segala cara, karena akan menjerat kita nantinya,” terang dia.

Untuk partai yang dinilai bisa mendorongnya sebagai calon wali kota, Abdul Rahman perlu diusung oleh partai yang sesuai dengan visi misinya. Seperti Gerindra, Nasdem, juga PDIP.

“Tapi ini tergantung teman lainnya. Nanti dilihat lagi,”imbuhnya.

Ia tak memungkiri jika suara incumbent masih unggul di Bontang. Namun, itulah politik. Tren diawal bisa dipuncak, tapi hasil akhir tidak ada yang tahu.

Abdul Rahman, disambut oleh Wakil Ketua Bagian Organisasi PDIP Bontang, Rahman Ukas, yang juga sebagai panitia pendaftaran calon wali kota.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini