Artikel ini akan mengupas sejarah singkat dan sederet fakta tentang Perang Dunia I. Perang Dunia I, juga dikenal sebagai Perang Besar, adalah konflik global yang terjadi antara tahun 1914 dan 1918. Ini merupakan perang pertama yang melibatkan negara-negara di seluruh dunia dan memiliki dampak besar terhadap sejarah dunia, membentuk dasar untuk peristiwa-peristiwa selanjutnya, termasuk Perang Dunia II.
Sejarah dan sederet fakta tentang Perang Dunia I bukan hanya peluru atau bahan peledak yang memakan korban jiwa. Kelaparan dan penyakit juga mempunyai andil dalam tingginya angka kematian.
Kapan Terjadinya Perang Dunia I
Teruslah membaca artikel ini tentang sejarah dan sederet fakta Perang Dunia I. Perang Dunia I terjadi dari tanggal 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918. Pemicunya adalah pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria pada 28 Juni 1914 di Sarajevo, Bosnia. Pasca peristiwa itu, serangkaian peristiwa dan ketegangan antara berbagai negara di Eropa memicu pecahnya perang pada bulan Juli 1914.
Perang Dunia I dimulai pada tahun 1914 dan melibatkan sejumlah faktor kompleks yang menyebabkan serangkaian peristiwa dan ketegangan antara berbagai negara di Eropa memicu pecahnya perang pada bulan Juli 1914.

Beberapa pemicu utama yang menyebabkan pecahnya Perang Dunia I antara lain:
1. Pemicu Perang
Penyebab utama perang ini melibatkan serangkaian faktor, termasuk persaingan imperialistik, aliansi militer, nasionalisme yang berlebihan, dan ketegangan politik di Eropa.
Pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria pada 28 Juni 1914, di Sarajevo, Bosnia, dianggap sebagai pemicu langsung perang.
2. Aliansi dan Front Barat-Timur
Sistem aliansi di Eropa membuat perang ini berkembang menjadi konflik global. Sekutu, yang terdiri dari Prancis, Rusia, dan Britania Raya, melawan Central Powers, terutama Jerman dan Austria-Hongaria.
Front Barat di Prancis dan Belgia menjadi salah satu teater utama pertempuran, dengan peperangan berkecamuk di parit-parit yang panjang dan penuh penderitaan.
3. Inovasi Militer:
Perang Dunia I menyaksikan penggunaan teknologi baru, termasuk senjata kimia, tank, dan pesawat terbang.
Pertempuran di Front Barat ditandai oleh perang parit yang keras, di mana kedua belah pihak terjebak dalam pertempuran statis di sepanjang garis parit.
4. Pertempuran Penting:
Pertempuran-pertempuran penting melibatkan Pertempuran Marne, Pertempuran Somme, dan Pertempuran Verdun di Front Barat, serta pertempuran-pertempuran lain di Front Timur dan Front Italia.
5. Amerika Serikat Bergabung:
Meskipun awalnya netral, Amerika Serikat akhirnya bergabung dengan Sekutu pada tahun 1917 setelah peristiwa-peristiwa seperti serangan kapal selam Jerman yang menenggelamkan kapal penumpang Amerika dan tawaran persekutuan rahasia Jerman kepada Meksiko.
Negara mana saja yang terlibat dalam Perang Dunia I
Perang Dunia I melibatkan sejumlah besar negara dari berbagai belahan dunia, dan konflik ini berkembang menjadi konflik global yang melibatkan aliansi militer. Berikut adalah beberapa negara yang terlibat dalam Perang Dunia I:
1. Sekutu (Entente Cordiale)
- Prancis
- Rusia
- Britania Raya
- Italia (bergabung dengan Sekutu pada tahun 1915, sebelumnya merupakan anggota dari Central Powers)
- Serbia
- Belgia
- Montenegro
- Rumania (bergabung dengan Sekutu pada tahun 1916)
2. Central Powers
- Jerman
- Austria-Hongaria
- Kesultanan Utsmaniyah (Turki)
- Bulgaria (bergabung dengan Central Powers pada tahun 1915)
3. Negara-negara Lainnya yang Terlibat
- Amerika Serikat (bergabung dengan Sekutu pada tahun 1917)
- Jepang (bergabung dengan Sekutu)
- Siam (kini Thailand) dan beberapa negara lainnya ikut berperan dalam perang, meskipun mungkin tidak terlibat secara langsung.
4. Negara-negara yang Bergabung Kemudian (Setelah Dimulainya Perang)
- Italia awalnya merupakan anggota Central Powers, tetapi pada tahun 1915, mereka beralih dan bergabung dengan Sekutu setelah menandatangani Perjanjian London.
Jumlah Korban Perang Dunia I
Melansir encyclopedia.ushmm.org, Perang Dunia I merupakan salah satu dari perang paling merusak dalam sejarah modern. Hampir sepuluh juta serdadu tewas dalam pertempuran, suatu jumlah yang jauh melampaui kematian militer di seluruh perang pada seratus tahun sebelumnya. Kendati jumlah statistik korban yang akurat sulit untuk ditentukan, diestimasi 21 juta laki-laki terluka dalam pertempuran.

Kerugian besar yang ditanggung semua pihak yang terlibat konflik sebagiannya diakibatkan oleh dikenalkannya senjata baru, seperti senapan mesin dan perang gas beracun, serta kegagalan pimpinan militer untuk menyesuaikan taktik mereka dengan sifat peperangan yang semakin termekanisasi. Kebijakan atrisi, khususnya di Front Barat, memakan korban ratusan ribu jiwa serdadu.
Pada 1 Juli 1916, sebuah tanggal dengan jumlah korban jiwa terbesar dalam satu hari, Angkatan Darat Inggris di Somme saja menderita lebih dari 57.000 korban.
Jerman dan Rusia menderita jumlah kematian militer tertinggi: estimasi masing-masingnya adalah 1.773.700 dan 1.700.000. Prancis kehilangan enam belas persen dari pasukan yang dikerahkannya, jumlah kematian tertinggi terkait dengan pasukan yang dikerahkan.
Tidak ada badan resmi yang melakukan penghitungan secara saksama atas kematian warga sipil selama tahun-tahun perang, tapi para pakar menyatakan bahwa sebanyak 13.000.000 nonkombatan tewas sebagai akibat langsung atau pun tidak langsung dari pertempuran.
Jumlah kematian penduduk sipil maupun anggoa militer melesat pada akhir perang dengan berjangkitnya “Flu Spanyol,” epidemik influenza paling mematikan dalam sejarah.
Jutaan orang tergusur atau menjadi pengungsi di Eropa dan Asia Kecil akibat konflik tersebut. Kerugian harta-benda dan industri sangat besar, terutama di Prancis dan Belgia, di mana pertempuran terparah terjadi.
Genjatan Senjata
Pada 9 November 1918, di tengah-tengah kerusuhan yang meluas dan karena ditinggalkan oleh para panglima Angkatan Darat Jerman, Kaisar (Kaiser) William II turun dari takhta Jerman. Pada hari yang sama, delegasi SPD Philipp Scheidemann memproklamasikan Jerman sebagai sebuah republik, dengan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Friedrich Ebert.
Dua hari kemudian, wakil Jerman yang dipimpin oleh wakil Partai Pusat Katolik (Zentrum) Matthias Erzberger, mengadakan pertemuan dengan delegasi dari blok pemenang Entente di bawah pimpinan Marsekal Lapangan Prancis Ferdinand Foch, jenderal panglima dari blok Entente, dalam sebuah gerbong di Hutan Compiègne dan menerima ketentuan gencatan senjata.
Pukul 11:00 pagi, 11 November (11/11), 1918, pertempuran di Front Barat berhenti. “Perang Besar,” sebagaimana yang disebut oleh orang-orang pada masa itu, telah selesai, tapi dampak yang sangat luas dari konflik tersebut di lingkup internasional, politik, ekonomi, dan sosial terus terasa sampai beberapa dasawarsa mendatang.
Kesimpulan
Sejarah singkat dan sederet fakta Perang Dunia I membuktikan akibat peristiwa tersebut menyebabkan terjadinya konflik global yang melibatkan kekuatan besar dari berbagai belahan dunia, dan konsekuensinya sangat memengaruhi struktur politik dan sosial dunia. Baca juga Biografi Mata Hari : Pernah Tinggal di Malang, Mata-mata Perang Dunia I yang Dieksekusi Mati
red/kaje