Beranda Internasional Senator Desak AS Terlibat Langsung dalam Penyelidikan Pembunuhan Abu Akleh

Senator Desak AS Terlibat Langsung dalam Penyelidikan Pembunuhan Abu Akleh

Wartawan Al Jazeera dibunuh oleh pasukan Israel saat meliput di Jenin pada 11 Mei 2022

0
Jurnalis Al Jazeera Ditembak
Wartawan Al Jazeera dibunuh oleh pasukan Israel saat meliput di Jenin pada 11 Mei 2022

Dua puluh empat senator Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Joe Biden terlibat langsung dari Washington dalam penyelidikan pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh oleh pasukan Israel.

Desakan senator itu datang setelah Presiden Biden menarik kembali pernyataan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada awal Juni bahwa AS menginginkan penyelidikan “independen” atas pembunuhan Abu Akleh saat dia meliput serangan di Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei 2022

Departemen Luar Negeri AS kemudian mengatakan bahwa pihaknya mempertahankan sikap sebelumnya bahwa Israel harus memimpin penyelidikan dan telah berulang kali mendesak agar itu adil dan transparan.

Beberapa saksi mengatakan Abu Akleh terbunuh oleh tembakan pasukan Israel. Otoritas Palestina (PA) dan Qatar, tempat Al Jazeera bermarkas, juga menyalahkan Israel.

Dalam surat yang disampaikan pada hari Kamis, para legislator, semua Demokrat dan dua independen yang kaukus dengan partai tersebut, menyerukan “penyelidikan menyeluruh dan transparan di bawah naungan AS” atas pembunuhan Abu Akleh, seorang Amerika Palestina yang mengenakan “Pers” rompi ketika dia ditembak.

Surat itu datang ketika pejabat Israel dan Palestina tetap berselisih tentang bagaimana penyelidikan harus dilakukan. Otoritas Palestina menolak keterlibatan Israel, dengan alasan bahwa itu tidak akan menjadi penyelidikan yang adil dan transparan. Kelompok hak asasi manusia telah menyerukan penyelidikan independen.

Israel awalnya membantah tentaranya telah melakukan pembunuhan itu, dia menyebut Abu Akleh bisa saja dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina. Ia kemudian mundur dan mengatakan tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa seorang tentara Israel telah melepaskan tembakan.

Investigasi Israel telah berpusat pada satu tentara, meskipun belum menyimpulkan apakah ada orang yang akan menghadapi tuntutan pidana atas pembunuhan itu. Hingga kini belum merilis temuan setelah penyelidikan internal.

Pada awal Juni, PA meminta Israel untuk menyerahkan senjata yang melepaskan tembakan yang menewaskan Abu Akleh.

Sebelumnya Israel telah meminta PA untuk memberikan peluru yang diambil dari tubuh jurnalis veteran itu sehingga Israel dapat melakukan penyelidikan balistiknya sendiri. PA menolak permintaan tersebut.

“Jelas bahwa tak satu pun dari pihak di lapangan mempercayai pihak lain untuk melakukan penyelidikan yang kredibel dan independen,” tulis para senator AS, yang dipimpin oleh Senator Chris Van Hollen, dalam sebuah surat kepada Biden, yang akan mengunjungi Israel pada Juli 2022 mendatang.

“Kami percaya satu-satunya cara untuk mencapai tujuan itu adalah agar Amerika Serikat terlibat langsung,” kata mereka.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan AS tidak melakukan penyelidikan resmi, tetapi mendesak kedua belah pihak untuk saling berbagi bukti.

“Kami mengharapkan pertanggungjawaban penuh bagi mereka yang bertanggung jawab,” tambah juru bicara itu.

Kedutaan Israel di Washington, DC mengatakan Israel telah melakukan penyelidikan menyeluruh dan “terus menyerukan penyelidikan dengan Amerika Serikat sebagai pengamat”.

Jaringan Media Al Jazeera melaporkan pada 26 Mei bahwa mereka telah menugaskan tim hukum untuk merujuk pembunuhan itu ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.

Kasus ini baru saja diserahkan ke kejaksaan ICC. Namun, status penyelidikan saat ini masih belum jelas.

 

Red/Kaje

Sumber: Aljazeera

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini