Beranda Internasional Survei: Warga AS Tak Puas dengan Kebijakan Biden di Ukraina

Survei: Warga AS Tak Puas dengan Kebijakan Biden di Ukraina

0
Presiden AS Joe Biden di markas besar Uni Eropa di Brussel. AFP 2022 / John Thys
Presiden AS Joe Biden di markas besar Uni Eropa di Brussel. AFP 2022 / John Thys

Paragrafnews.com: Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Washington Post dan saluran televisi ABC, mayoritas orang Amerika tidak puas dengan cara Presiden AS Joe Biden bertindak dalam menyelesaikan situasi di Ukraina.

Menurut hasil survei, 47% responden tidak menyetujui tindakan Biden pada konflik Rusia-Ukraina. 42% orang Amerika menyetujui dan 11% responden mengatakan mereka tidak tahu.

Pada saat yang sama, jumlah orang Amerika yang mendukung tindakan Biden untuk menyelesaikan konflik telah meningkat baru-baru ini. Tercata pada bulan Februari, hanya 33% responden yang menyetujui kebijakan Biden, seperti dikutip media ria.ru, Minggu (1/5).

Orang Amerika menilai negatif tentang tindakan Biden di bidang ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan inflasi dan kenaikan harga: 68% responden tidak menyetujui kebijakannya, hanya 28% yang mendukungnya.

Kendati demikian, menurut hasil jajak pendapat, peringkat persetujuan keseluruhan untuk kinerja Biden sebagai presiden naik dari 37% menjadi 42% dari Februari hingga April.

Survei yang dilakukan pada 24-28 April itu diikuti 1004 orang dewasa AS. Margin of error +/- 3,5%.

Diketahui, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina sejak 24 Februari. Presiden Vladimir Putin menyebut tujuannya “perlindungan orang-orang yang telah menjadi sasaran intimidasi dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.” Untuk ini, menurut dia, direncanakan untuk melakukan “demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina”, untuk mengadili semua penjahat perang yang bertanggung jawab atas “kejahatan berdarah terhadap warga sipil” di Donbass .

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, angkatan bersenjata hanya menyerang infrastruktur militer dan pasukan Ukraina dan, pada 25 Maret, mereka telah menyelesaikan tugas utama tahap pertama, mereka telah secara signifikan mengurangi potensi tempur Ukraina. Tujuan utama di departemen militer Rusia disebut pembebasan Donbass. (kj/rd)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini