Aksi 11 April 2022 turut terjadi di Kota Bontang. Terlihat aksi yang digelar mahasiswa yang tergabung dalam koalisi Amanah Penderitaan Rakyat (Ampera), digelar di Kantor DPRD Bontang.
Dalam orasi mahasiswa tersebut, terdengar ada lima tuntutan yang disampaikan kepada anggota DPRD Bontang. Diantaranya, Menolak dan membatalkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Menolak dan membatalkan kenaikan PPN 11 persen, Menstabilkan kelangkaan dan harga minyak goreng, Mengecam dan mengutuk tindakan represif aparat kepolisian, dan Menagih janji politik Nawacita Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Menanggapi tuntutan mahasiswa tersebut, dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang yakni Abdul Haris dan H Maming mendatangi kumpulan massa tersebut.
Abdul Haris menyatakan dukungan terhadap aksi yang dilakukan mahasiswa. Menurutnya, semua tuntutan mahasiswa tersebut memang patut untuk diperjuangkan. Terlebih wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan 3 periode presiden.
“Kami di DPRD Bontang sepakat dengan tuntutan mahasiswa dan akan menyampaikan hal itu ke pemerintah pusat,” ujar Abdul Haris
Senada, H Maming yang juga turut menemui demonstran, juga mengaku memberikan dukungan terhadap aksi tersebut.
“Tentu kami dukung, apa yang menjadi masalah rakyat tentu kami perhatikan juga,” ujarnya
Sebagai bentuk dukungan, kedua wakil rakyat tersebut ikut serta dengan massa aksi untuk melakukan demonstrasi di Simpang Ramayana, Jalan MT Haryono, Bontang Baru pada sore hari.
(red/sp)