DaerahFeaturedNasionalRubrik

Alami Gejala Angin Duduk Atau Serangan Jantung, dr. Suhardi : Segera Check Up Ke Rumah Sakit

×

Alami Gejala Angin Duduk Atau Serangan Jantung, dr. Suhardi : Segera Check Up Ke Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini
dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang, dr. Suhardi, Sp.Jp.

Bontang-Paragrafnews: Angina Pecturis atau biasa disebut angin duduk adalah sebutan lain untuk serangan jantung. Terjadi ketika pembuluh darah jantung (Koroner) mengalami penyempitan atau penyumbatan.

Terang dokter spesialis jantung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang, dr. Suhardi, Sp.Jp. Pembuluh darah jantung itu ada 3 yakni pembuluh darah sebelah kanan 1 dan sebelah kiri bercabang 2.

“Kalau misalnya salah satu buntu pasti terganggu aliran darahnya yang memberi makan ke jantung”. Ucapnya ketika ditemui diruang kerjanya. Senin (2/3/2020) Siang.

Jelasnya, adapun keluhan yang dirasakan ketika salah satu pembuluh darah buntu yaitu nyeri dada seperti ditindih atau ditekan benda berat dan biasanya diikuti penyerta lain seperti keluar banyak keringat, pingsan, tenkanan darah turun, nyeri uluh hati dan muntah-muntah serta sesak nafas.

Dikatakan dr. Suhardi, ada 2 opsi penangan jantung (koroner) pertama dengan obat-obatan dan kedua operasi pemasangan ring ketika sudah tidak bisa diatasi dengan obat-obatan.

Ungkapnya, penderita penyakit jantung (koroner) setiap tahunnya terus meningkat. Untuk tahun 2020 ia belum memiliki data angka, tetapi pada tahun 2016 pasien yang datang dengan serangan jantung ke RSUD ada sekitar 100 orang.

Dari 100 orang tersebut, ada yang terindikasi harus memasang ring. Oleh karena itu, dirujuk ke Samarinda RS. Aws Syahrani untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Ia pun menghimbau, agar ketika merasakan keluhan seperti yang disebutkan di atas segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Karena jantung (koroner) bisa mengakibatkan mati mendadak apabila sudah terjadi komplikasi.

“Seperti terjadinya shok kondisi dimana jantung mengalami gangguan pemompaan sehingga tensi dan detak jantung menurun. Kalau nggak segera tertolong itu bisa mengalami kematian mendadak dikarenakan ada gangguan irama jantung yang tidak teratur”. Pungkasnya.

Lanjut, ia berpesan agar menerapkan pola hidup sehat dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, tidak merokok, bila gemuk diet, rajin check tekanan darah, kolestrol, diabetes dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *