Bontang – Paragrafnews.com: Persediaan air bersih di Bontang, kian hari kian menipis. Oleh karena itu, untuk mencegah krisis air bersih, Komisi III DPRD Bontang mendorong Pemerintah Kota Bontang atau OPD terkait bisa sejalan dengan DPRD Bontang.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina usai rapat dengar pendapat dengan PDAM Tirta Taman Bontang, Dikatakan ia bahwa pihaknya selalu berusaha dan memiliki visi Komisi III agar pemerintah segera menyambung pipa dari sumber air permukaan yakni lubang bekas galian tambang, Senin (16/11/2020) siang tadi.
“Karena krisis air sudah dihadapi, apalagi paparan dari Direktur PDAM yang menyatakan air di Bontang memang sudah kritis,” terang Amir Tosina.
Dalam rapat yang digelar, Komisi III menekan dan memberi semangat kepada OPD agar seiring dan sama dengan pendapat DPRD Bontang untuk mempercepat. Paling tidak, semua sudah melihat keseriusan PT Indominco yang serius memberikan kesempatan pada pemanfaatan air di lubang eks tambang.
“Ini untuk kepentingan bersama, dan Indominco sudah menyanggupi mengurus semua perizinan, kita tinggal memanfaatkan air dari eks lubang tambang itu,” ujarnya.
Saat ini, ada dua opsi untuk sumber air permukaan. Pertama Waduk Marangkayu dan bendungan Sukarahmat. Tapi kedua lokasi itu masih terkendala pembebasan lahan. Itu tak bisa menunggu sampai simpanan air di Bontang.
“Kalau menunggu pembangunan dua waduk itu, tidak bisa diharap, dan tak bisa menunggu, mungkin 5 tahun tidak selesai. Sementara keluhan dari PDAM banyak sekali,” bebernya.
Amir meminta semua OPD yang terkait rencana pembangunan air eks tambang perlu digiring bersama, sebelum air habis di Bontang.
Politisi Partai Gerindra itu pun memberi waktu dua Minggu ke depan tingkat keseriusan OPD. Kalau tidak mendukung, maka akan dipertanyakan alibinya.
“Kalau takut soal izinnya, reklamasinya, dan lainnya itu akan menjadi tanggung jawab Indominco,” pungkasnya.(kaje/ltp).