Bontang – Paragrafnews.com: Dinas Komunikasi dan Informatika Bontang terus berupaya untuk meningkatkan keamanan data dari kejahatan siber. Oleh karenanya, pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) digelar agar data di lingkungan Pemerintah Kota Bontang lebih aman.
Baca Juga
- Jadi Juri Kehormatan, Neni Harap Duta Peduli Sampah Wujudkan Bontang 2025 Zero Waste
- Sosialisasi Perda RTRW, Basri Minta OPD Berikan Informasi Pasti Bagi Investor
Pembentukan CSIRT digelar sekaligus Sosialisasi Tata Kelola Keamanan Informasi di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Rabu (26/2/2020).
Dikatakan Kadiskominfo Bontang, Dasuki bahwa pembentukan CSIRT Bontang merupakan yang pertama kalinya di Kaltim. Diskominfo sendiri bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Era digitalisasi saat ini keamanan menjadi prioritas untuk dibangun, serta tata kelola IT yang baik,” jelas Dasuki di Pendopo Rujab.
Sehingga, lanjutnya, pembentukan CSIRT dapat membuat keamanan pemerintah menjadi lebih baik. Mantan Kadisdik Bontang itu bahkan menargetkan 2022 mendatang semua server OPD sudah terpusat di Diskominfo. “Ada beberapa OPD yang servernya belum menyatu,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan pada era digitalisasi terjadi paradigma baru dalam bidang persandian. Jika sebelumnya persandian semua bersifat rahasia, saat ini berani menampilkan dan memperkenalkan diri.
“Era digital sangat penting sehingga aspek keamanan informasi harus menjadi perhatian utama,” ujarnya.
Neni berharap dengan terbentuknya CSIRT dapat meminimalisir serangan hacker, penyebaran hoax, dan tindak penipuan yang membuat keresahan dalam masyarakat. “Jangankan data pemerintah, HP Bunda juga bisa diretas loh, makanya CSIRT ini sangat penting demi menjaga keamanan data pemerintah,” pungkasnya.