BONTANG – Pemerintah Kota Bontang diminta untuk mengalokasikan area khusus tambang galian C dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun ini. Usulan ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kota Bontang, Joni Alla Padang, dalam rapat kerja bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) belum lama ini.
Menurut Joni, keberadaan area khusus tambang galian C menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung kelancaran pembangunan infrastruktur di Bontang. “Material seperti pasir, andesit, dan batuan lainnya sangat penting untuk proyek-proyek pembangunan. Ketiadaan area khusus tambang membuat suplai bahan konstruksi terbatas dan menghambat investasi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, banyak proyek infrastruktur terhambat akibat minimnya ketersediaan bahan material. Hal ini membuat investor enggan berkomitmen lebih jauh.
“Pembangunan di Bontang bisa lebih cepat jika kita memiliki tambang galian C yang teralokasi dengan jelas. Ini juga akan memberi kepercayaan lebih bagi para investor untuk berinvestasi di kota kita,” tambah Joni.
Joni juga menyoroti potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi tambang. Dengan pengelolaan yang baik, area galian C tidak hanya akan memastikan kelancaran pasokan bahan konstruksi tetapi juga menjadi sumber pemasukan tambahan bagi kota.
“Retribusi dari sektor tambang bisa menjadi sumber PAD yang signifikan. Dengan begitu, kota ini dapat terus membangun tanpa terhambat ketersediaan material,” ujar Joni optimis.
Selain itu, Joni menekankan bahwa kebijakan ini akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif bagi pelaku usaha, sekaligus memastikan pembangunan infrastruktur berjalan tanpa hambatan.
DPRD berharap agar revisi RTRW yang sedang dilakukan dapat mengakomodasi kebutuhan area tambang lokal, sehingga Kota Bontang dapat terus berkembang dengan dukungan pasokan material yang stabil. (ADV)
