Rubrik

Fakta Menarik Jejak Sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang

×

Fakta Menarik Jejak Sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang

Sebarkan artikel ini
Sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang
Gedung Lawang Sewu Semarang / Google

Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di jantung kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Tepatnya di Jl. Pemuda. Semula Lawang Sewu merupakan kantor administrasi kereta api Belanda bernama Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

“Lawang Sewu”

Nama “Lawang Sewu” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “seribu pintu,” fakta menarik sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang, sebenarnya bangunan ini tidak memiliki seribu pintu. Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 m² dan dirancang oleh arsitek yang berbeda.

Mengutip kemenparekraf.go.id, menurut keterangan salah seorang tour guide, Mas Aris, Lawang Sewu terdiri dari lima bangunan. Proses perancangan awal Lawang Sewu dimulai oleh seorang arsitek asal Belanda Ir. P. de Rieu. Bangunan yang pertama kali dibuat adalah gedung C yang difungsikan sebagai kantor percetakan karcis kereta api pada tahun 1900.

Sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang
Gedung Lawang Sewu Semarang / Google

Sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang

Bangunan ini memiliki keunikan arsitektur dan sejarah yang menarik.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang sejarah Lawang Sewu:

1. Sejarah

  • Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904 oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai kantor administratif untuk perusahaan kereta api Hindia Belanda. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda, Cosman Citroen. Sebagai kantor administratif, Lawang Sewu digunakan sebagai pusat pengelolaan perkeretaapian di Jawa Tengah.

2. Arsitektur

  • Lawang Sewu menonjol karena arsitekturnya yang megah dan elegan. Bangunan ini menampilkan gaya arsitektur kolonial Eropa yang khas, dengan detail-detail ornamentasi yang kaya. Fasadnya terdiri dari dinding-dinding tinggi dengan jendela-jendela kaca besar, dan pintu-pintu berukir yang indah.

3. Mitos Seribu Pintu

  • Meskipun sebenarnya tidak memiliki seribu pintu, Lawang Sewu dijuluki demikian karena memiliki banyak pintu dan jendela yang menciptakan efek visual seperti pintu yang sangat banyak. Mitos seribu pintu ini juga dikaitkan dengan cerita mistis yang berkembang di masyarakat setempat.

4. Peran Selama Perang Dunia II

  • Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II, Lawang Sewu digunakan sebagai markas tentara Jepang. Setelah itu, bangunan ini digunakan sebagai kantor pemerintah dan pusat radio.

5. Situs Sejarah dan Pariwisata

  • Setelah kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu tetap digunakan sebagai kantor kereta api dan kemudian dialihfungsikan menjadi kantor PT Kereta Api Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, Lawang Sewu juga menjadi salah satu tujuan pariwisata yang populer di Semarang. Pengunjung dapat menjelajahi ruang-ruang dalam bangunan ini yang memiliki nuansa sejarah dan mengagumkan.

6. Museum Kereta Api

  • Saat ini, Lawang Sewu juga memiliki Museum Kereta Api di dalamnya, yang memamerkan sejarah perkeretaapian di Indonesia. Museum ini memamerkan koleksi foto-foto, dokumen, dan artefak yang terkait dengan perkeretaapian.

7. Status Cagar Budaya

  • Lawang Sewu diakui sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Indonesia. Pengakuan ini menandakan pentingnya bangunan ini dalam konteks sejarah dan arsitektur Indonesia.

Kesimpulan

Keseluruhan, Lawang Sewu adalah salah satu landmark bersejarah yang mencerminkan masa lalu kolonial Belanda di Indonesia. Saat ini, bangunan ini tidak hanya menjadi situs bersejarah, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi pengunjung yang tertarik dengan warisan budaya Indonesia. Baca juga 15 Fakta Menarik Tentang Burj Khalifa, Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Dunia

red/kaje

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *