Pemerintah Indonesia belum pernah mendapatkan informasi apapun terkait akan adanya relokasi dua juta warga Palestina di Gaza ke Indonesia selama upaya perbaikan wilayah itu. Pengamat menilai relokasi itu merupakan pengusiran warga Palestina di Gaza secara halus.
Tim transisi Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump sedang menjajaki gagasan untuk memindahkan sementara sebagian penduduk Palestina di Jalur Gaza ke Indonesia, saat upaya rekonstruksi di Gaza dimulai.
Baca juga: Donald Trump Dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47
Seperti dikutip NBC News, seorang pejabat transisi pemerintahan Trump yang mengetahui langsung proses gencatan senjata, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang berpotensi menerima relokasi sementara warga Palestina di Gaza ketika dimulainya pembangunan kembali wilayah itu pasca perang Israel-Hamas 15 bulan terakhir. Pembangunan kembali ini dimungkinkan seiring tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Doha, Qatar, Jumat lalu (17/1).
Melansir VOA Indonesia, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Rolliansyah Soemirat mengatakan “pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini.” Israel dan Hamas juga belum memberikan pernyataan apapun mengenai usul relokasi tersebut.
Pengamat: Ini Pengusiran Halus Warga Palestina di Gaza
Pengamat Timur Tengah di Universitas Indonesia Yon Machmudi PhD. di Jakarta, Senin (20/1), menilai memindahkan sementara dua juta warga Palestina di Gaza selama proses rekonstruksi merupakan usulan yang aneh.
“Saya kira bukan hal yang mudah. Apalagi kemudian di proyeksikan berada di Indonesia, itu kan tempat yang jauh dan tentu pasti akan memberlukan waktu. Apakah kemudian relokasi itu sementara atau permanen? Kalau dengan alasan untuk membangun kembali (Gaza) kemudian mereka direlokasi, saya kira juga tidak masuk akal,” ujarnya. (**)