BONTANG – Kekerasan terhadap anak di Kota Bontang, Kalimantan Timur, semakin menjadi perhatian serius. Anggota DPRD Bontang, Muhammad Yusuf, mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya kasus-kasus ini, yang dinilainya sudah berada pada level mengkhawatirkan.
Salah satu kasus yang mencuat baru-baru ini melibatkan seorang pria berinisial M (56), yang diduga mencabuli anak berusia 12 tahun. Kasus ini menjadi alarm keras bagi masyarakat dan pemerintah untuk segera bertindak.
Yusuf menegaskan bahwa kekerasan terhadap anak bukanlah persoalan ringan. Tindakan ini tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis yang mendalam. “Ini persoalan serius yang harus segera ditangani. Tidak boleh ada toleransi untuk tindakan seperti ini,” ujarnya, (9/11/2024).
Ia menekankan perlunya pencegahan yang efektif, seperti edukasi kepada masyarakat dan peningkatan pengawasan di lingkungan sekitar. Selain itu, pendampingan psikologis bagi korban menjadi prioritas untuk memastikan mereka bisa pulih dari trauma.
“Anak-anak adalah masa depan kita. Mereka harus mendapatkan dukungan penuh agar bisa melanjutkan hidup tanpa terbebani trauma,” tambah Yusuf.
Sebagai bagian dari Komisi A DPRD Bontang, Yusuf berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. Ia menyebutkan bahwa koordinasi dengan dinas terkait akan terus dilakukan untuk memastikan korban mendapatkan semua bentuk bantuan yang diperlukan, baik secara psikologis, sosial, maupun hukum.
“OPD terkait harus proaktif dalam memberikan dukungan kepada korban. Selain itu, investigasi mendalam perlu dilakukan untuk mengungkap akar masalah dan mencegah kasus serupa di masa depan,” tegasnya.
Yusuf juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak melalui edukasi dan sosialisasi yang masif tentang pencegahan kekerasan. Menurutnya, kesadaran masyarakat adalah kunci untuk melindungi anak-anak dari ancaman kekerasan.
“Lingkungan yang peduli dan sadar akan bahaya kekerasan dapat menjadi benteng pertama dalam melindungi anak-anak,” katanya.
Ia berharap, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan aparat penegak hukum, Kota Bontang dapat memperkuat perlindungan terhadap anak-anak, mencegah kekerasan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda. (ADV)