Gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlangsung pada hari Minggu (19/1), di mana jeda enam pekan dalam pertempuran selama 15 bulan di Gaza dimulai. Gencatan senjata tersebut juga memulai pembebasan puluhan sandera yang ditawan militan, termasuk tiga perempuan muda yang dibebaskan pada jam-jam pertama berlakunya kesepakatan itu.
Gencatan senjata itu dimulai pada pukul 11.15 waktu setempat dan beberapa jam kemudian, sebuah iring-iringan Palang Merah bertolak menuju Gaza, jalur daratan sempit di pesisir Laut Tengah (Mediterania), dan mengamankan pembebasan Romi Gonen, 24, Emily Damari, 28, and Doron Steinbrecher, 31.
Pada Senin (20/1) pagi, Israel membebaskan 90 orang Palestina yang dipenjarakan dan ditahan, beberapa jam setelah tiga orang Israel itu dibebaskan. Bus-bus putih besar yang membawa tahanan keluar dari gerbang penjara Ofer Israel, di luar Ramalah, kota di Tepi Barat. Sejumlah warga Palestina tampak memadati bus-bus itu, bernyanyi dan bersorak-sorai, sementara kembang api dinyalakan untuk merayakan pembebasan itu.
Israel telah berjanji akan membebaskan mereka sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pekan lalu setelah perundingan yang sulit selama setahun.
Presiden AS Joe Biden, yang mendorong negosiasi yang mengarah pada gencatan senjata saat ini, mengatakan pada hari terakhirnya menjabat, “Setelah begitu banyak kepedihan, kehancuran, dan hilangnya nyawa, hari ini senjata di Gaza tidak bersuara.”
Gonen diculik dari sebuah festival musik pada 7 Oktober 2023, dalam serangan mendadak Hamas terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan penculikan sekitar 250 sandera, sementara dua perempuan lainnya yang diserahkan kepada otoritas Israel itu diculik dari Kibbutz Kfar Aza. Damari adalah pemegang kewarganegaraan ganda Israel dan Inggris.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan balasan Israel setelah serangan Oktober 2023 telah melebihi 46.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Militer Israel, tanpa memberikan bukti menyatakan telah membunuh 17.000 militan.
Gencatan senjata itu tertunda tiga jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan memulainya sebelum Hamas menyerahkan daftar tiga sandera yang siap dibebaskan pada hari Minggu.
Serangan berlanjut
Sementara itu, serangan Israel di Gaza terus berlanjut. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 26 orang lagi tewas, tetapi tidak mengatakan apakah mereka warga sipil atau militan. Militer telah memperingatkan orang-orang agar menjauh dari pasukan Israel sewaktu mereka mundur ke zona penyangga.
Sumber: VOA Indonesia