Kerap menerima pengaduan masyarakat petani kelangkaan pupuk disaat musim tanam, DPR RI melalui Komisi VI lakukan kunjungan ke PT Pupuk Indonesia di Kabupaten Gresik, Surabaya, Jawa Timur.
“Di sini, kami (Komisi VI DPR RI) minta konfirmasi kepada PT Pupuk Indonesia. Kenapa pada saat musim tanam ini justru terjadi kelangkaan. Komisi VI DPR RI akan mendesak PT. Pupuk Indonesia beserta seluruh jajarannya terutama untuk mengawasi jalur distribusi pupuk ini jangan sampai ada penyelundupan, khususnya pupuk subsidi ke pasar internasional,” kata Sarmuji saat memimpin kunjungan tersebut, Selasa (21/6/2022) lalu.
Baca Juga: DPR, Adde Rosi: Kasus Penyalahgunaan Narkotika Harus Ditangani Secara ‘Extraordinary”
ia mengatakan Pemerintah diberitakan mengalami kesulitan memenuhi target kebutuhan pupuk bersubsidi karena keterbatasan anggaran. Pemerintah mencatat volume pupuk bersubsidi yang bisa ditopang pemerintah tidak lebih dari 9 juta ton atau senilai Rp25,27 triliun. Adapun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi tahun ini adalah 24,3 juta ton.
Baca Juga: DPR Bahas UU Narkotika, Upaya Perbaiki Aturan Penyalahgunaan Narkotika
Menurutnya, jika pupuk subsidi masuk ke pasar internasional, harga pupuk akan jauh lebih tinggi dibandingkan harga di pasar domestik. Hal tersebut yang diminta Sarmuji beserta Anggota Komisi VI DPR RI kepada PT Pupuk Indonesia untuk dapat fokus dan benar benar dapat menjamin hal itu tidak terjadi.
“Dan pastinya kita (Komisi VI DPR RI) juga sangat berharap agar petani bisa merasakan kehadiran Negara, khususnya pada saat waktu mereka (petani) menanam. Terutama menanam pupuk yang sangat diperlukan secara masif yaitu pupuk urea,” jelas legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VI itu.
Baca Juga: 23.113 Perusahaan Tak Patuh Bayar BPJS Ketenagakerjaan, DPR : Kemenaker Tindak Tegas!
Selain itu Sarmuji juga memberikan apresiasinya atas kinerja PT Pupuk Indonesia. Sebab, menurutnya laporan keuangan yang dimiliki oleh PT Pupuk Indonesia saat ini mendapatkan keuntungan yang besar, meskipun diketahui terdapat beban dan kendala dari berbagai pihah.
red/kaje
sumber: Parlementaria