DPRD Bontang

Wakil Ketua DPRD Bontang Minta Pemerintah Antisipasi Kelangkaan Bahan Pokok Jelang Ramadhan

×

Wakil Ketua DPRD Bontang Minta Pemerintah Antisipasi Kelangkaan Bahan Pokok Jelang Ramadhan

Sebarkan artikel ini
DPRD Bontang Minta Pemerintah antisipasi sembako
Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris (ist)

Bulan suci ramadhan tahun ini diprediksi jatuh pada 13 April mendatang. Salah satu yang dianggap perlu untuk diperhatikan yakni stok kebutuhan pokok menjelang bulan puasa tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris, meminta kepada pemerintah Kota melalui dinas Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan kebutuhan pokok.

Salah satu yang bisa dilakukan dinas tersebut yakni melakukan komunikasi dengan daerah pemasok guna memastikan keamanan pasokan. Kebanyakan pemasok tersebut diketahui berasal dari pulau Sulawesi dan Jawa.

”Segera lakukan komunikasi, jangan sampai kekurangan nantinya, karena ramadhan biasanya kebutuhan masyarakat meningkat,”ujar Agus Haris, Kamis (18/03/2021) siang.

Selain itu, Agus Haris menyarakan kepada pemerintah agar pengendalian pasokan serta harga melibatkan organisasi pedagang di setiap pasar yang ada di Bontang. Hal itu dikarenakan, organisasi tersebut dianggap mengetahui kebutuhan pasar yang dijadikan masyarakat untuk mencari kebutuhan pokok.

Seperti, menghitung kebutuhan masyarakat setiap harinya. Pehitungan tersebut nantinya dapat dijadikan dasar untuk mengetahui jumlah kebutuhan dalam satu bulan.

“Pedagang kan setiap hari berjualan di pasar, jadi mereka pasti mengetahui seberapa besar kebutuhan para pedagang,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dna Pertanian (DKP3) Kota Bontang, Deborah Kristiani memastikan stok kebutuhan pokok di Bontang hingga hari ini masih dalam ketegori aman.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan per hari Senin (15/3) lalu, stok pangan masih dua kali lipat dibandingkan jumlah kebutuhan di Bontang. Seperti beras yang memiliki stok sebanyak 725 ton, sedangkan kebutuhan di Bontang hanya 291 ton.

Khusus cabai rawit yang menyentuh angka Rp106 ribu/kg, Deborah mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan daerah pemasok mengalami gagal panen.

“Sebagian besar stok masih aman, kecuali cabai rawit yang memang masih mahal karena daerah pemasoknya gagal panen. Hal itu akan kami atasi secepatnya dengan berkoordinasi dengan daerah pemasok,” pungkasnya. (kaje/reza).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *