Internasional

Selain Abu Akleh, Berikut Rangkuman Jurnalis yang Tewas oleh Tentara Israel

×

Selain Abu Akleh, Berikut Rangkuman Jurnalis yang Tewas oleh Tentara Israel

Sebarkan artikel ini
Militer Israel tembak jurnalis Abu Akleh
Kolase - Foto jurnalis Abu Akleh yang tewas di tembak militer Israel dan proses pemakaman (source)

Pargrafnews.com: Wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh tewas oleh pasukan Israel pada 11 Mei 2022 saat meliput di Tepi Barat, Jenin.

Kala itu, koresponden TV Palestina-Amerika berusia 51 tahun itu bekerja untuk Al Jazeera Arabic mengenakan rompi pelindung bertanda “PRESS” dan berdiri bersama wartawan lain ketika dia ditembak mati.

Wartawan Palestina lainnya, Ali al-Samoudi, tertembak di punggung dan kini dalam kondisi stabil.

Kematian Abu Akleh adalah yang terbaru dalam sejarah panjang wartawan yang dibunuh oleh militer Israel.

Mengutip Al Jazeera, menurut Kementerian Informasi Palestina setidaknya 45 wartawan telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak tahun 2000.

Sementara itu, persatuan jurnalis Palestina mencatat terdapat 55 korban tewas.

Berikut ini adalah rangkuman singkat para jurnalis yang terbunuh saat meliput konflik di Palestina.

Tahun lalu pada Mei 2021, serangan udara Israel di Gaza menewaskan Yusef Abu Hussein, ia seorang penyiar stasiun radio lokal Voice of Al-Aqsa. Serangan udara itu menargetkan rumahnya di Jalur Gaza yang terkepung, kata keluarga dan rekannya.

Akibat serangan itu, 260 warga Palestina tewas selama pemboman 11 hari yang berlangsung dari 10 Mei hingga 21 Mei.

Pada hari berikutnya 15 Mei, gedung yang menampung kantor Al Jazeera dan organisasi media lainnya dihancurkan dalam serangan Israel.

Meskipun Al Jazeera mengutuk serangan terhadap kantornya dan meminta “semua media dan lembaga hak asasi manusia untuk bergabung” dalam mengecam pemboman itu dan untuk “meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel”.

Namun pembunuhan wartawan oleh pasukan Israel terus berlanjut.

2018
Dalam satu minggu dua jurnalis Palestina tewas ditembak oleh miiliter Israel pada April 2018.

Ahmad Abu Hussein pria 24 tahun tewas ditembak oleh pasukan Israel saat meliput demonstrasi massal di sepanjang perbatasan Gaza.

Ia tertembak di perut saat meliput aksi protes di dekat Jebaliya pada 13 April. Menurut saksi mata, Hussein, seorang fotografer untuk stasiun radio Voice of the People yang berbasis di Gaza, saat meliput ia mengenakan rompi pelindung bertanda “PRESS” pada saat dia ditembak.

Beberapa hari sebelumnya, Yaser Murtaja, seorang fotografer dengan agensi Ain Media yang berbasis di Gaza, meninggal pada 7 April akibat luka tembak yang dilakukan oleh pasukan Israel pada hari sebelumnya. Murtaja, 30, dipukul di bagian perut meski juga mengenakan jaket antipeluru berwarna biru bertuliskan “PRESS” saat meliput aksi protes di Khuza’a di selatan Jalur Gaza.

2014: Tahun paling mematikan bagi jurnalis di Palestina

Israel melancarkan serangan paling mematikan di Gaza dari 8 Juli hingga 26 Agustus 2014. Serangan itu menewaskan sedikitnya 2.100 orang dan melukai lebih dari 11.000 lainnya di Gaza.

Tahun itu juga merupakan tahun paling mematikan bagi jurnalis di Palestina.

Setidaknya 17 wartawan tewas pada tahun 2014, menurut Kementerian Informasi Palestina.

Mereka yang tewas termasuk: Abdullah Fadel Murtaja, Ali Shehta Abu Afash, Hamada Khaled Muqat, Simone Camelli, Shadi Hamdi Ayad, Abdullah Nasr Khalil Fajjan, Muhammad Majed Daher, Muhammad Nour al-Din Mustafa al-Diri, Rami Fathi Hussein Rayan, Sameh Muhammad al-Arian, Ahed Afif Zaqout, Izzat Salama Dahir, Bahaa al-Din al-Gharib, Abd al-Rahman Ziyad Abu Hein, Khaled Riad Muhammad Hamad, Naglaa Mahmoud al-Hajj, Hamed Abdullah Shehab.

2000-2012: Sedikitnya 25 jurnalis tewas
Dari awal Intifada Kedua pada tahun 2000 hingga 2012 setidaknya 25 jurnalis lainnya dibunuh oleh pasukan Israel.

Mereka yang tewas antara lain: Muhammad Musa Abu Eisha (2012), Mahmoud Ali Ahmad al-Koumi (2012), Hussam Muhammad Salama (2012), Cevdet Kiliclar (2010), Alaa Hammad Mahmoud Murtaja (2009), Ihab Jamal (2009), Hassan Al-Wahidi (2009), Basil Ibrahim Faraj (2009), Omar Abdel-Hafiz Al-Silawi (2009), Fadel Sobhi Shana’a (2008), Hassan Ziyad Shaqoura (2008), Muhammad Adel Abu Halima (2004), Khalil Muhammad Khalil Al-Zaben (2004), James Henry Dominic Miller (2003), Nazih Adel Darwaza (2003), Fadi Nashaat Alawneh (2003), Issam Mithqal Hamza Al-Talawi (2002), Imad Sobhi Abu Zahra (2002), Amjad Bahjat Al-Alami (2002), Jamil Abd Allah Nawara (2002), Ahmed Noaman (2002), Raffaele Chirilo (2002), Muhammad Abdul-Karim Al-Bishawi (2001), Othman Abdul-Qader Al-Qatani (2001), Aziz Youssef Al-Tanh (2000).

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

red/kaje

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *