Jakarta – Paragrafnews.com: Dunia maya kembali dihebohkan dengan postingan sebuah video seorang lelaki dengan wajah babak belur. Lelaki yang juga terlihat sedang diinterogasi oleh seseorang yang tidak terlihat di dalam video.
Lelaki itu adalah Ninoy Karundeng, seorang penggiat di media sosial (medsos) yang juga merupakan Relawan Jokowi. Dalam video berdurasi 2.10 menit, Ninoy yang berbaju kaos hitam dengan wajah bengkak seperti kena pukul itu diinterogasi dan ditanya terkait aktivitasnya sebagai buzzer. Ninoy sempat menjawab, “saya khilaf,” yang dijawab oleh sosok interogator, “Kamu bukan khilaf, tapi memang itu pekerjaan kalian. Kalian tidak akan makan tanpa itu, itu dandangnya kalian,”.
Sang introgrator ini pun menanyakan berapa gaji yang didapatkan Ninoy sebagai buzzer dan dijawabnya Rp 3,2 juta sebulan. Orang yang disebut “Bib” oleh sosok lain dalam video ini juga mencecar naungan Ninoy dan menyebut nama Abu Janda. “Maunya aku kamu itu selesai hari ini juga. Untung masih ada yang kasihan sama kamu. Siapa yang jatuh ke tangan kita kelar hidupmu,” ucap sosok Interogator.
Video itulah yang membuat warganet ramai menyikapi penculikan dan penganiayaan oleh kelompok yang kini sedang diusut kepolisian ini. Kepolisian bertindak dengan ramainya masyarakat atas beredarnya video itu serta dorongan warganet untuk mengusut para pelaku penculikan Ninoy.
@amelscat, menuliskan, “Cara2 penculikan biadab spt ini persis spt yg kelompok teroris isis lakukan, mhn aparat @Jatanraspoldamj @BareskrimPolri dpt menyelamatkan ybs,” ujarnya, Selasa (01/10/2019).
Politikus PSI Mohamad Guntur Romli juga mengecam adanya aksi tersebut, “Saya mengecam keras tindakan penganiayaan, penyekapan & penculikan thdp Ninoy Karundeng ini, siapapun pelakunya harus ditangkap! Klau ada yg tdk setuju dgn tulisan2 Ninoy hrus tempuh jalur hukum, jangan main hakim sendiri. Saya blum bisa kontak Ninoy, blum tahu kondisi terakhir, ” cuitnya melalui @GunRomli.
Warganet lainnya @edikadina02 juga mencuitkan,” Lah ini penculik pake bawa2 dalil Al-Qur’an, Ciri2 kelompok KHILAFah yg suka memlintir halal menumpahkan darah sesama muslim.. Cc @DivHumas_Polri @CCICPolri mohon ditangkap..” ujarnya.
Dari beberapa sumber, penculikan Ninoy yang dikabarkan telah dipulangkan ke rumahnya itu, terjadi pas adanya demo di Pejompangan, Jakarta Pusat, Senin (30/09/2019) lalu. Salah satu rekan Ninoy, Jack Lapian, mengungkapkan saat itu Ninoy sedang berada di tengah massa. Dia kemudian memotret hingga dicurigai oleh para pelaku.
“Nah, massa ini marah, dia ketahuan motret-motret,” ujar Jack yang melanjutkan, Ninoy akhirnya dibawa ke masjid tersebut oleh massa. Massa kian emosi setelah mengetahui bahwa Ninoy adalah salah satu relawan Jokowi.
Ninoy pun disekap semalaman oleh para pelaku sebelum akhirnya dipulangkan ke rumahnya. Hal ini juga dibenarkan oleh Ninoy, seperti dilansir oleh Detik. “Saya…saya di rumah. (Dipulangkan) Tadi pagi pukul 08.00 WIB,” kata Ninoy, Selasa (01/10/2019).
Viralnya video inilah yang membuat Polda Metro Jaya saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut.
Warganet lain @localhost911 mencuitkan perihal yang berbeda atas peristiwa tersebut. Dirinya menulis,” Part 1.1 Buzzer Jokowi tercyduk, ngaku dibayar Rp 3,2 juta per bulan untuk memfitnah para Ulama dan umat Islam di medsos !!!”.
Senada dengan yang kontra dengan adanya penculikan tersebut, warganet lainnya menuliskan hal sama agar kepolisian segera mengusut dan menangkapnya. Tapi, @AslimLenny meminta aparat menangkap Ninoy.”
“Tangkap buzzer Jokowi…@DivHumas_Polri polisi tak mau me angkap… biar rakyat yang menghukum,” cuitnya.