BONTANG, Paragrafnews.com: Pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimanatan Timur, hingga kini masih menggantung. Pemerintah belum menerima kepastian apakan mega proyek itu jadi dibangun atau tidak.
Anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang menuturkan, pihaknya bahkan menyambangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mendapat kepastian.
Bakhtiar Wakkang menjelaskan, PT Pertamina sebagai leading sektor proyek rupanya tidak lagi fokus mengurusi pembangunan kilang.
Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa masalah sehingga kilang Bontang tidak dapat dibangun.
Beberapa penyebabnya antara lain, karena tidak ada investor baru yang melirik investasi tersebut, lahan yang digunakan sebagai area pembangunan kilang masih belum diselesaikan secara administratif, dan tidak adanya potensi keuntungan dari pembangunan kilang tersebut.
“PT Pertamina sudah bersurat ke Kementrian ESDM yang menyatakan bahwa kilang Bontang potensi keuntungannya tidak ada. Makanya mereka tidak lagi fokus mengurusi hal itu,” ujar Bakhtiar Wakkang saat ditanyai soal kilang Bontang pada, Minggu (11/04/2021).
Bakhtiar juga mengatakan bahwa para investor tertarik berinvestasi pada sumber daya terbarukan yang mempunyai potensi keuntungan lebih besar, ketimbang berinvestasi pada kilang Bontang.
“Sudah tidak ada investor yang melirik investasi di Kilang Bontang, mereka lebih fokus ke sumber daya yang terbarukan sekarang ini,” ungkap Bakhtiar.
Adapun pada Januari 2021 lalu, Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Soerjaningsih mengatakan, Pertamina sampai saat ini masih mengkaji rencana pembangunan GRR (Grass Root Refinery) Kilang Bontang.
Pasalnya, masih ada beberapa masalah yang belum ditemukan solusinya dan juga mempertimbangkan pasokan BBM yang telah ada maupun akan meningkat dari proyek kilang lainnya. Padahal, proyek ini sudah dimasukkan ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 November 2020 lalu.
(Reza/Kaje)