Bontang-Paragrafnews.com Andi Harun, Ketua BPN Provinsi Kalimantan Timur dalam orasi politiknya pada kampanye terbuka bersama 5 partai koalisasi prabowo sandi yang digelar dilapangan MTQ Parkesit Bontang, minggu (31/3) kemarin.
Andi menyebut, kita hanya diberi janji kartu indonesia pintar, sementara dari data Bank Indonesia regional Provinsi Kalimantan Timur, kita hanya menikmati 5.13%. Ujarnya.
“Saya Khawatir nanti ada kartu Indonesia Sabar,” Kata Ia.
Lebih lanjut Ia ungkapkan, lapangan pekerjaan di Kalimantan Timur makin terbatas, ditambah lagi dengan peraturan menteri keuangan tentang dana bagi hasil (DBH) yang tidak lagi diterima dalam bentuk tunai, itu artinya Kalimatan Timur semakin dirugikan.
Kita butuh presiden dan wakil presiden yang kita pastikan bisa memberi mamfaat pada masyarakat Provinsi Kalimantan timur dan termasuk Kota Bontang, Ungkapnya.
Tidak hanya itu sebelumnya Andi Harun, pun memaparkan pendapatan asli daerah didepan ribuan simpatisan, relawan serta kader-kader yang tergabung dalam 5 partai koalisi pasangan capres prabowo sandi.
Untuk kalimantan timur, tutur Andi, APBD pada tahun 2014 Rp 13.97 Triliun, hari ini tinggal Rp 10 Triliun, dikarenakan bagi hasil kita tiap tahun berkurang, sumber kekayaan kalimantan timur hampir menyentuh Rp 500 Triliun. Tetapi yang kembali ke provinsi kalimantan timur hanya Rp 10 Triliun, 10 kabupaten dan kota hanya R0 20 Triliun, total yang kita nikmati hanya Rp 30 Triliun. Tukasnya.